Entri yang Diunggulkan

Sabtu, 14 Juni 2014

Novel "Girls in The Dark"



Kehidupan SMA memang banyak dikaitkan dengan kenakalan masa muda, cinta berbuah termanis, memoir tangga kedewasaan, dan fase menilik dunia. Itu adalah masa terbaik dari semua masa yang pernah dimiliki manusia—menurut kebanyakan. Penyesalan juga umumnya terjadi di masa-masa SMA, hal yang terus menjadi bayang-bayang menyakitkan ketika sudah dewasa. Sungguh tempat yang menyenangkan, dan bersamaan dengan itu, mengerikan.
Pada postingan kali ini saya akan memberikan Anda semua tentang informasi sebuah buku yang berkaitan erat dengan paragraf di atas. Ini adalah buku yang juga ditulis oleh Akiyoshi Rikako-sensei—penulis dari The Dead Returns yang diterbitkan oleh Penerbit Haru Agustus 2015 lalu. Novel ini sendiri merupakan novel yang berkaitan erat dengan pemikiran siswi SMA yang tidak ingin masa-masa SMA-nya selesai begitu saja tanpa kesan tertentu, dan mereka berupaya untuk menjadikan masa-masa itu se-memuaskan mungkin, hingga akhirnya membuat mereka bertindak jauh di luar batas. Sebuah novel mistery Jepang yang benar-benar twisting! Kite mi na!

Data Buku
Judul Terapan: Girls in The Dark
Judul Asli: 暗黒女子
Heburn: Ankoku Joshi
Kategori: Novel
Genre: Mystery, murder, thriller, romance, school
Pengarang: Akiyoshi Rikako
Illustrator: N/A
Bab: 8 (tanpa Prolog atau pun Epilog)
Jumlah halaman: 277 halaman (isi novel)
Serialisasi: N/A
Status: Selesai
Tahun Terbit Asli: Juni 2013 (Futabasha Publisher, Jepang)
Terjemahan: Mei 2014 (Penerbit Haru, Indonesia)


Sinopsis
Shiraishi Itsumi dikenal sebagai gadis paling popular di SMA Katolik Puteri Santa Maria. Apa yang membuatnya terkenal tidak lain tidak bukan adalah karena Itsumi memang memiliki banyak hal yang patut dikagumi; dari kecantikan langkanya; kecerdasan intelektualnya, terutama mengenai sastra; kebaikannya; bahwa dia merupakan ketua dari Klub Sastra yang baru saja dibangun; serta anak dari pengelola sekolah itu sendiri. Namun, sebuah kejadian tragis menimpa Itsumi pada tahun ke tiganya. Tanpa diketahui, dia tewas setelah terjatuh dari balkon sekolah. Di tangannya tergenggam setangkai bunga lily.
Kejadian itu sendiri tidak diketahui bagaimana berlangsungnya. Banyak yang menduga bahwa Itsumi tewas karena bunuh diri, tetapi mayoritas juga menganggap kalau sebenarnya dia dibunuh. Mereka mencurigai para anggota Klub Sastra yang Itsumi pimpin itu sebagai pelakunya.
Seminggu setelah kejadian itu Klub Sastra, yang saat itu dialihkan pada sahabat Itsumi, wakil ketua, Sumikawa Sayuri, mengadakan acara perkumpulan rutin mereka di salon sastra. Mereka mengadakan yami-nabe, sebuah tradisi Klub Sastra saat melakukan perkumpulan. Perkumpulan itu sendiri kemudian menjadi acara pembacaan cerita pendek dari setiap anggota, yang disyak sebagai pembunuh ketua mereka, kemudian saling menimpakan tuduhan kepada masing-masing. Namun, kenyataan dari cerita mereka itu… siapakah yang sebenarnya mengatakan fakta…?
[Apakah kehidupan akan jadi bermakna tanpa kita sendiri yang menjadi tokoh utamanya?]
Cerpen “Bisikan Dari Kubur” oleh Shirashi Itsumi: Dibacakan Sumikawa Sayuri. Hlm. 226

Pengenalan Karakter
Karakter Mayor
Shiraishi Itsumi: Protagonis cerita. Anak dari pengelola Sekolah Katolik Puteri Santa Maria. Saat kelas 2 Itsumi membangkitkan Klub Sastra yang telah lama tidak aktif karena tidak ada anggota, yang secara otomatis membuatnya jadi ketua klub. Namun, walau begitu, sebenarnya klub itu sendiri hanya dia ciptakan agar bisa bertemu dengan orang yang menjalin hubungan gelap dengannya. Terobsesi akan keinginannya untuk memiliki kehidupan SMA yang bermakna membuat Itsumi. Hal itu sendiri membuat dia memanfaatkan kondisi orang-orang yang memiliki kualitas untuk jadi bawahannya—karena rahasia mereka dia pegang. Itsumi membawa masuk enam orang di klubnya: sahabat baiknya Sumikawa Sayuri (wakil ketua klub), Takaoka Shiyo, Kominami Akane, Koga Sonoko, Nitani Mirei, dan Diana Detcheva. Namun, kejadian buruk menimpanya pada hari menjelang pertemuan di klub. Itsumi tewas karena terjatuh dari balkon sekolah. Para sivitas sekolah menganggap bahwa dirinya bunuh diri, tetapi mayoritas lebih percaya kalau dia dibunuh. Dan pembunuhnya ada di antara salah satu dari mereka berenam.
Nitani Mirei: Mirei lahir dari keluarga yang sangat miskin. Namun berkat otak cerdasnya dia bisa masuk ke SMA Katolik Puteri Santa Maria. Dia jadi pembaca pertama di pertemuan yami-nabe dengan cerpen berjudul “Tempat Berada”.
Kominami Akane: Kominami adalah sebuah keluarga yang punya restoran masakan Jepang yang telah berdiri semenjak zaman Shouwa. Akane sendiri menyenangi masakan Barat dan diajak bergabung oleh Itsumi karena terkenal dengan kemampuan memasaknya—dikatakan dalam cerpen Akane. Akane jadi pembaca kedua di pertemuan yami-nabe dengan cerpen berjudul “Macaronage”.
Diana Detcheva: Diana adalah murid Internasional yang didatangkan dari Bulgaria setelah kunjungan Itsumi dan Sonoko ke sana. Diana memiliki cacat pada kakinya dan selalu membawa boneka yang dia tutupi di dalam kainnya. Dalam cerpen Sonoko, boneka yang Diana bawa itu adalah boneka voodo yang dia gunakan untuk mencelakai Itsumi. Diana jadi pembaca ketiga di pertemuan yami-nabe dengan cerpen berjudul “Balkan Di Musim Semi”.
Koga Sonoko: Sonoko adalah siswi yang punya minat kuat dengan ilmu sains dan berniat untuk menjadi dokter di masa depan. Koga sendiri merupakan salah satu dari anggota Klub Sastra yang tidak terlalu mengerti mengenai sastra dan lebih berpandangan pada ilmu pasti—pada sains. Dia menjadi pembaca keempat di pertemuan yami-nabe dengan cerpen berjudul “Perjamuan Lamia”.
Takaoka Shiyo: Shiyo adalah anggota paling brilian di Klub Sastra—setelah Itsumi. Saat kelas 3 SMP dia telah menerbitkan novel karyanya yang berjudul Kimi Kage-Sou. Shiyo jadi pembaca kelima di pertemuan yami-nabe dengan cerpen berjudul “Pengebirian Raja Langit”.
Sumikawa Sayuri: Sayuri adalah teman masa kecil Itsumi. Di manapun Itsumi berada, maka akan ada Sayuri. Berlawanan dengan Itsumi yang ceria dan aktif, Sayuri adalah gadis yang lebih tenang, dan dia memiliki konstitusi kesehatan yang sering drop. Hidup akan bayang-bayang Itsumi membuatnya jadi seperti dilindungi sepanjang masa. Dia adalah pengganti Itsumi sebagai ketua klub setelah kematian Itsumi, dan juga pembawa acara yami-nabe Klub Sastra. Sayuri membawakan kata pembuka, kata penutup, dan jadi pembaca terakhir—cerpen yang ditulis oleh Itsumi—di pertemuan yami-nabe dengan cerpen berjudul “Bisikan Dari Kubur” yang ternyata mengandung kenyataan sebenarnya dari kematian Itsumi.

Karakter Minor
Ayah Itsumi: Ayah Itsumi adalah pengelola dari Sekolah Katolik Puteri Santa Maria. Beliau juga mengelola sejumlah instansi lain seperti rumah sakit dan perusahaan besar lainnya. Ayah Itsumi jadi bahan pembicaraan pada semua cerpen yang dibacakan para anggota Klub Sastra.
Hojo Shinji: Guru bahasa Jepang sekaligus guru pembimbing Klub Sastra. Shinji-sensei sendiri merupakan penanggung jawab pada studi tur ke Bulgaria pada musim semi setahun dulu, ketika saat itu Itsumi bertemu dengan Diana. Secara misterius, guru ini memiliki hubungan khusus dengan muridnya sendiri.
Ema: Ema adalah kakak perempuan dari Diana. Dia yang mengurus tur Itsumi di Bulgaria dan sebelumnya dapat kesempatan untuk berkunjung ke Jepang sebagai murid Internasional. Tetapi, karena kecelakaan terjadi, Ema terpaksa harus di opname di rumah sakit, dan sebagai gantinya Diana yang pergi.
Shiraishi Kazuki: Adik dari Itsumi yang diajari Mirei sebagai guru privat matematika dan bahasa Jepangnya.

Nah, itu dia informasi singkat mengenai novel “Girls in The Dark”. Judulnya sendiri merepresentasikan kegelapan dari hati para gadis yang digambarkan dalam novel ini. Unsur dari dark mood-nya juga tergambar begitu kental dengan setting cuaca dan ruangan ketika pertemuan yami-nabe dilaksanakan. Sebagai penulis mystery fiction Akiyoshi-sensei memang bukan author sembarangan. Novel ini sendiri menyajikan ending yang tidak disangka-sangka.
Sekian dulu untuk artikel hari ini. Semoga para pembaca jadi berminat untuk membaca novelnya setelah mengulik artikel ini :3

 Informasi lebih lanjut bisa mengunju ke Girls in The Dark

Hontou ni kowai na kono hanashi!!!